Jambione.com, Pembalap Red Bull, Max Verstappen, menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap strategi yang diterapkan oleh timnya dalam Grand Prix Singapura. Kekalahan ini menjadi pahit bagi Verstappen, yang sebelumnya meraih 10 kemenangan beruntun dalam musim ini, karena dia tidak mampu naik ke podium.
Salah satu titik sorot Verstappen adalah masalah awal balapan, ketika tim memilih untuk menggunakan ban keras, yang kemudian harus diganti dengan ban medium. Selain itu, kehadiran safety car dan virtual safety car akibat insiden yang melibatkan Logan Sargeant dan Esteban Ocon juga membuat strategi tim terganggu.
"Kami akhirnya mencoba strategi alternatif, dan saya berharap itu akan menguntungkan saya. Tapi, ternyata, hal itu tidak berhasil kali ini. Namun, yang paling penting, mobil kami membaik selama balapan," kata Verstappen.
Verstappen dan rekan setimnya, Sergio Perez, harus puas dengan finis di posisi kelima dan kedelapan dalam Grand Prix Singapura yang sulit. Perez juga menggambarkan balapan tersebut sebagai tantangan yang besar.
Meskipun hasil yang kurang memuaskan di Marina Bay, keduanya yakin bahwa mereka akan tampil lebih baik di Grand Prix Jepang, yang akan diselenggarakan di Sirkuit Suzuka pada tanggal 22-24 September.
"Saya yakin kami akan tampil cepat di Suzuka... Kami harus memahami apa yang terjadi selama akhir pekan ini, tetapi Suzuka adalah sirkuit yang berbeda, dan semoga kami bisa lebih kuat di sana," kata Verstappen.
Sementara itu, Verstappen dan Perez masih memimpin klasemen sementara musim ini dengan masing-masing mengumpulkan 374 dan 223 poin. Namun, persaingan di antara Lewis Hamilton (Mercedes), Fernando Alonso (Aston Martin), serta Carlos Sainz dan Charles Leclerc (Ferrari) tetap sengit.***