JAMBIONE, JAMBI - PUSKESMAS TAHTUL YAMAN - Dalam upaya nyata untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi pekerja batik, Program PKM Pemberdayaan Kemitraan melalui STIKes Baiturrahim Jambi telah melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan fokus pada kompetensi kader Pos UKK. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan kader dalam mengatasi gangguan muskuloskeletal yang sering dialami oleh pekerja batik di wilayah Puskesmas Tahtul Yaman.
Rangkaian kegiatan Sosialisasi Kompetensi Kader Bagi Pos UKK telah dimulai sejak tanggal 22 Agustus 2023 di Aula Puskesmas Tahtul Yaman. Kader pos UKK puskesmas Tahtul Yaman aktif terlibat dalam kegiatan ini, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang gangguan muskuloskeletal yang sering timbul akibat aktivitas membatik.
Salah satu langkah penting dalam transfer ilmu adalah penyediaan buku saku pelayanan Pos UKK. Buku ini memberikan panduan kepada para kader mulai dari cara menjelaskan dampak gangguan muskuloskeletal akibat membatik, kemampuan untuk melakukan pengkajian status klinis muskuloskeletal, hingga panduan tentang bagaimana melaksanakan latihan mandiri fisioterapi. Dengan adanya panduan ini, diharapkan para kader dapat memberikan informasi yang akurat dan solusi yang tepat kepada pekerja batik yang membutuhkan.
Proses sosialisasi dan diskusi selama kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Tim Pengabdian Masyarakat, yang terdiri dari para ahli di bidangnya masing-masing. Tim ini terdiri dari Faridah, S.Kep, M.Kes; Wanti Hasmar, S.FTr, M.Or; dan Tina Yuli Fatmawati, SKM, M.Kes. Dengan bimbingan dan pendampingan dari tim ini, diharapkan proses sosialisasi dapat berlangsung dengan baik, memberikan kesempatan bagi para kader untuk bertanya, berdiskusi, dan memperdalam pemahaman mereka.
Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesehatan pekerja batik. Dengan peningkatan kompetensi kader Pos UKK, diharapkan gangguan muskuloskeletal yang kerap muncul akibat pekerjaan mereka dapat lebih dikelola dengan baik. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini, diharapkan kesejahteraan pekerja batik dapat terangkat, serta memberikan kontribusi positif bagi pelayanan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan terselenggaranya kegiatan Sosialisasi Kompetensi Bagi Kader Puskesmas ini, langkah konkret telah diambil untuk menjaga kesehatan pekerja batik. Semoga upaya seperti ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi contoh inspiratif bagi upaya-upaya serupa di berbagai sektor lainnya.
