• Kamis, 21 September 2023

Masih Harus Waspada, Begini Kualitas Udara di Kerinci Senin

- Senin, 18 September 2023 | 20:31 WIB
Kabut asap masih tipis menyelimuti Kota Sungai Penuh, Kerinci (Saudi Arabia)
Kabut asap masih tipis menyelimuti Kota Sungai Penuh, Kerinci (Saudi Arabia)

JAMBIONE.COM, SUNGAIPENUH - Meskipun Kabut Asap masih menyelimuti kota Sungai Penuh dan kabupaten Kerinci, dalam beberapa pekan terakhir. Namun, kualitas udara dari kabut asap masih dalam kategori sedang.

Dari Indeks Saluran Pencemaran Udara (ISPU) yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup kota Sungai Penuh, kualitas udara masih dalam kategori sedang dengan 55,53.

Wahyu Rahman, Kadis Lingkungan Hidup kota Sungai Penuh, mengatakan, bahwa untuk kota Sungai Penuh saat ini masih kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan bagi manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 nilai 0-50.

Baca Juga: Warga Pulau Sangkar Buka Blokir Jalan Nasional Kerinci-Bangko setelah Mediasi

"Kategori sedang adalah kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar nilai 51-100,"jelasnya.

Sedangkan untuk kualitas udara yang kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

"Untuk kualitas udara di tempat kita Kota Sungai Penuh berada di kategori sedang,"sebutnya.

Baca Juga: Miris! 2 Tahun Personil TRC BPBD Kerinci Tak Terima Honor, Ini Penjelasan Kalak BPBD

Dia juga menyebutkan, untuk kualitas udara Kota Sungai Penuh masih dalam kategori sedang karena angka partikel halus (Particulate Matter/PM) 2,5 , dengan nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai 55,53.

"Hasil tersebut merupakan pengukuran terakhir pada tanggal (15/09), sedangkan untuk nilai ISPU perhari ini masih dalam penelitian,"terangnya.

Baca Juga: Tahanan Polsek Inderapura yang Kabur Ditangkap di Kerinci

Dirinya juga menjelaskan kabut tebal yang terlihat di Kota Sungai penuh bukan semata merupakan hasil pembakaran hutan dan lahan, melainkan adanya proses pengembunan dimana uap air di udara bertemu dengan suhu udara yang lebih rendah, sehingga menyebabkan uap air tertahan di udara berubah menjadi embun, embun tersebut membentuk kabut tebal.

"Di Kota Sungai Penuh Kabut tebal di sebabkan oleh proses uap air yang naik ke permukaan,"tandasnya.(sau)

Editor: Indrawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Babinsa: Sosialisasi Sudah Dilakukan Jauh-Jauh Hari

Kamis, 21 September 2023 | 16:39 WIB

Cegah Narkoba, BNK Bungo Sosialisasi di SMA Negeri 13

Rabu, 20 September 2023 | 19:21 WIB

Sepekan, Kebakaran di Konsesi Capai Ratusan Hektare

Rabu, 20 September 2023 | 13:53 WIB

Sawah-sawah di Daerah Ini Mulai Puso Terdampak Kemarau

Rabu, 20 September 2023 | 12:02 WIB

Penyegaran, Kabag Ops Polres Kerinci Diganti

Rabu, 20 September 2023 | 11:52 WIB
X