JAMBIONE.COM, TEBO- Warga Desa Mengumpeh saat ini tidak bisa memanfaatkan lahan pertanian mereka. Hal ini karena pintu air mereka rusak. Ini dikatakan oleh salah satu warga Mengumpeh sebrang, M Juber saat ditemui wartawan Harian Pagi Jambi One.
Kata dia, saat ini sawah mereka menjadi lahan tidur, hanya bisa diolah sekali dalam setahun. Diperkirakan luas lahan yang diolah sekitar 300 kepala keluarga ini sekitar 150 hektare. "Kalau pintu air ini bagus, bisa dua kali,” katanya.
Lanjutnya, pintu air yang menjadi penopang utama sawah mereka rusak akibat longsor dan merubuhkan bagian samping dari pintu air. Dia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan atau membuat pintu air baru.
Pasalnya, saat ini meskipun bisa mengolah lahan, hasilnya kurang maksimal. Ini dikarenakan air tidak bisa bertahan lama di sawah. Selain itu tidak semua lahan terendam air.
"Kami tidak bisa maksimal, hanya sebagian tidak semua lahan bisa diolah,” ungkapnya.
Jika pintu air ini bisa berfungsi maksimal, maka 150 hektare lahan pertanian ini dapat diolah secara keseluruhan. Kini hanya sebagian dan tidak maksimal.
Pintu air ini, rusak sekitar 3 tahun lalu. Dan belum ada penanganan yang dilakukan oleh pemerintah.
Dia bersama sejumlah warga sempat membendung secara manual namun tidak banyak hasil yang diperoleh. Warga Mengumpeh kata Juber, sangat berharap ada pintu air untuk mendukung pertanian mereka.
"Kalau tak bisa nanam kita tidak beli beras,” ungkapnya. (uri)